Wednesday, October 13, 2010

Klasifikasi bahan buangan udara


Klasifikasi bahan buangan udara

 

POLUTAN PARTIKULAT

Partikulat  adalah pencemar udara yang dapat berada bersama - sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau sempit sebagai bahan pencemar udara yang berbentuk padatan. Namun dalam pengertian yang lebih luas dalam kaitannya dengan masalah pencemaran lingkungan, pencemaran partikel dapat meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang rumit atau kompleks yang kesemuanya merupakan bentuk pencemaran udara, diantaranya dapat berupa keadaan - keadaan sebagai berikut :
1.    Aerosol adalah istilah umum yang menyatakan adanya partikel yang terhambur dan melayang diudara.
2.    Fog atau kabut adalah aerosol yang berupa butiran-butiran air yang berada di udara.
3.    Smoke atau asap adalah aerosol yang berupa campuran antara butir padatan dan cairan yang terhambur melayang diudara.
4.    Dust atau debu adalah aerosol yang berupa butiran padat yang terhambur dan melayang di udara karena adanya hembusan angin.
5.    Mist artinya mirip dengan kabut. Penyebabnya adalah butiran-butiran zat cair yang terhambur dan melayang di udara (bukan butiran air).
6.    Fume artinya mirip dengan asap hanya saja penyebabnya adalah aerosol yang berasal dari kondensasi uap panas (khususnya uap logam).
7.    Plume adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri (pabrik).
8.    Haze adalah setiap bentuk aerosol yang mengganggu pandangan di udara.
9.    Smog  adalah bentuk campuran antara smoke dan fog.
10. Smaze adalah bentuk campuran antar smoke dan haze.




Karbonmonoksida atau CO.
Karbonmonoksida adalah suatu gas yang tak berwarna, tidak berbau, dan juga tidak berasa.Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah minus 192oC.Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, berupa gas buangan.Kota besar yang padat lalu - lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan.Selain dari itu gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri.Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lainnya.

Nitrogen Oksida atau NOx  
Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx   karena oksida nitrogen mempunyai 2 macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2 dan NO. Sifat gas NO2 adalah berwarna (yaitu merah kecoklatan) dan berbau (tajam menyengat hidung), sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau.

Belerang Oksida atau SOx
Gas belerang oksida atau SOx terdiri atas gas CO2 dan gas CO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas CO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas CO3  bersifat sangan reaktif dan mudah bereaksi dengan uap air yang ada diudara untuk membentu asam sulfat atau H2 SO4. Asam Sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang mengakibatkan kerusakan, seperti proses pengkaratan (korosi) dan proses kimia lainnya.

Hidrokarbon atau HC.
Hidrokarbon atau sering disingkat dengan HC adalah pencemaran udara yang dapat berupa gas, cairan maupun padatan.Dinamakan hidrokarbon karena penyusun utamanya adalah atom karbon dan atom hidrogen yang dapat terikat ( tersusun) secara ikatan lurus (ikatan rantai) atau terikat secara ikatan cincin (ikatan tertutup). Jumlah atom karbon (C) dalam senyawa hidrokarbon akan menentukan bentuknya, apakah akan berbentuk gas, cairan, ataukan padatan. Pada suhu kamar umumnya HC suku rendah (jumlah atom C sedikit) akan berbentuk gas, HC suku menengah (jumlah atom C sedang) akan berbentuk cairan, dan HC suku tinggi (jumlah atom C banyak) akan berbentuk padatan.

Klasifikasi Pencemar atau Polutan

Klasifikasi Pencemar atau Polutan

Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :

          a. Faktor internal (secara alamiah), contoh :
1.  Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.
2.  Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi, berikut gas-gas vulkanik.
3.  Proses pembusukan sampah organik dan lain-lain.

b.  Faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh :
1.  Hasil pembakaran bahan bakar fosil.
2 . Debu / serbuk dari kegiatan industri.  
3.  Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.

Komponen Pencemaran Udara.
Udara di daerah perkotaan dengan berbagai macam kegiatan industri dan perkembangan teknologi serta lalu - lintas yang padat, relatif sudah mengandung bermacam - macam zat pencemar dengan konsentrasi yang besarnya bervariasi..
Dari berbagai macam komponen pencemar udara, yang paling banyak berpengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen - komponen yang terlihat pada tabel berikut ;



No.
Bahan Pencemar
  Jenis Gangguan yang ditimbulkan

KarbonMonoksida(CO)          
Kapasitas angkut O2 darah menurun
Gangguan janin dalam kandungan.


Nitrogen Oksida          
Gangguan pembuluh darah jantung.
Fungsi panca indera berkurang.
Penyakit paru (emphysema).
Penyakit pembuluh darah jantung.

Belerang Oksida (SOX)          
Radang ginjal kronis.
Bronchitis.
Gangguan sensotik & pernafasan.
Kerusakan bangunan (korosi).
Gejala penyakit jantung.
Kerusakan bangunan (korosi).
Pandangan kabur.

Hidro Karbon   (HC)
·         Iritasi mata dan pernafasan

Partikel

Pengurangan penglihatan
Pengotoran bangunan dan makanan
Iritasi saluran pernafasan (ISPA) 


Komponen pencemar tersebut dapat mencemari udara secara sendiri -sendiri, maupun secara bersama-sama. Jumlah komponen pencemar udara tergantung kepada sumbernya. Untuk mendapatkan gambaran tersebut,  di bawah ini dapat dilihat data pencemaran udara di Amerika Serikat. Data ini diperoleh dari hasil pengukuran pada tahun 1968.  


Sumber Pencemar Udara di AS tahun 1968
                                        Jumlah Komponen Pencemar (Juta Ton/Tahun)
Sumber Pencemaran
                                        CO          NOX        SOX         HC        Partikel      Total
Transportasi                    63,8         8,1            0,8         16,6           1,2         90,5
Industri                              9,7         0,2            7,3         4,6           7,5           29,3
Pembuangan Sampah      7,8         0,6            0,1         1,6           1,1           11,2
Pembakaran Stationer      1,9       10,0          24,4         0,7           8,9           45,9
Lain - lain                         16,9         1,7            0,6         8,5           9,6           37,3

Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. KEP-03/MENKLH/II/1991 tanggal 1 Februari 1991 (Tabel 8.4).

Tabel 8.4. Baku Mutu Udara Ambien

     No.        Parameter                   Waktu Pengukuran                       Baku Mutu
       1.    Sulfur dioksida (SO3)             24 jam                0,1 ppm (260 g/m)
       2.    Karbon Monoksida (CO)        8 jam                  20 ppm (2260 g/m3)      
       3.    Oksigen Oksida                     24 jam                0,05 ppm (92,5g/m3)
       4.    Oksidan (O3)                         1 jam                  0,10 ppm(200 g/m3)
       5.    Debu                                      24 jam                0,26 g/m3   
       6.    Timah Hitam                          24 jam                0,06 g/m3   
                     7.    Hidrogen Sulfida (H2S)          30 menit             0,03 ppm (42 g/m3 )
                     8.    Amonia                                   24 jam                2 ppm (1360 g/m3 )
                     9.    Hidrokarbon                            3 jam                  0,24 ppm

 

Pengertian Dasar Pencemaran Udara


·         Pengertian Dasar Pencemaran Udara
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan - bahan atau zat - zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.
Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang. Bila keadaan seperti tersebut terjadi, maka udara dikatakan telah tercemar.

Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungannya. Udara adalah juga atmosfir yang berada disekeliling bumi yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan di dunia ini. Dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernafas, karbondioksida (CO2) untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozone (O3) untuk menahan sinar ultra-violet.Susunan (komposisi) udara bersih dan kering, kira - kira tersusun oleh :
Nitrogen                    (N2)                             =     78,09 % volume
Oksigen                    (O2)                             =     21,94 %
Argon                        (Ar)                             =       0,93 %
Karbondioksida       (CO2)                          =       0,032 %

Zat lain yang terdapat dalam udara antara lain gas - gas mulia, nitrogen oksida, hidrogen, methana, belerang dioksida, amonia dan lain-lain.

·         Pengaruh  pencemaran udara terhadap  kesehatan manusia
Dari sejarah, efek pencemaran udara dimulai dari kota London dengan kabut pekatnya, Mexico (1950) dengan gas Hidrogen sulfida, Yokohama Jepang dengan “Asma Yokohama”, New York (USA) juga dengan asma karena pembakaran hutan sampai ke kota New York yang menyebabkan banyak kematian manusia karena pencemaran udara.
Ada empat masalah utama yang berhubungan dengan efek pencemaran udara pada kesehatan manusia yang belum terjawab, yaitu :
a.    Ambang batas yang diijinkan (Threshold).
b.    Kekuatan tubuh terhadap polutan (Total body burden of polution)
c.    Masalah waktu versus dosis ( Time versus dosage problem)
d.    Efek yang bersinergi pada kombinasi polutan (Synergic effect of various combination of polutans)

1.     Pada sistim pernapasan (Respiracy System)
Udara tercemar masuk ke dalam tubuh melalui mulut sampai ke paru - paru kemudian terserap ke dalam aliran darah, menetap atau dapat disingkirkan dari paru - paru oleh sel rambut halus.Polutan gas dan partikel dapat merusak sistim pernapasan.

2.     Efek pada tanaman.
Tanaman akan rusak akibat pencemaran udara dalam tiga cara, yaitu :
a)    Necrosis (daun rontok)
b)    Chlorosis (luntur atau perubahan warna pada daun)
c)    Perubahan pertumbuhan (alteration in grouts)
Penyebabnya adalah,
-       Belerang dioksida menyebabkan warna polos pada daun, kerusakan rumput dan juga tanaman kapas, gandum dan apel, dll.
-       Fluorida juga menyebabkan Necrosis pada ujung-ujung daun.
-       Peroxy Asil Nitrat (PAN) menyebabkan daun-daun berwarna bronze (kelabu)

3.     Efek pada binatang
Selain manusia, polusi/pencemaran udara juga mengakibatkan kematian pada binatang. Dimulai dari Donora dimana 20 % burung kenari dan 15 % dari anjing terinfeksi dan mati. Di Mexico sejumlah burung kenari, ayam, babi, angsa, bebek, anjing menjadi mati karena hidrogen sulfat dan juga pada daerah - daerah lain. Racun kronik umumnya diakibatkan dari tanaman yang telah terkontaminasi oleh polutan lalu dimakan oleh binatang sehingga menyebabkan kematian. Polutan yang terutama penyebab kematian adalah arsenik, timah dan molybdenum.

Akibat Pada Material
Akibat yang paling umum dari polusi udara pada material adalah mengotori permukaan bangunan, pakaian dan benda - benda lain
Selain itu ada beberapa akibat dari pengotoran material yaitu,
-       Pengotoran dari endapan asap akan menyebabkan pemudaran warna dan penggelapan permukaan material.
-       Efek dari polusi udara pada logam adalah mempercepat korosi.
-       Efek lain dari asap (smoke) pada karet akan menyebabkan peretakan karet.
-       Efek sulfur pada pakaian dapat menyebabkan perubahan warna, luntur/pemudaran warna.
-       Hidrogen sulfat bereaksi dengan timah akan menyebabkan warna kelabu dan hitam pada material

Akibat Pada Atmosfer
Pengaruh langsung polusi udara khususnya partikulat adalah mengurangi penglihatan (visibility) pada pilot pesawat udara, sehingga menyulitkan pesawat untuk mendarat (landing) dan lepas landas (take-off).
Penyebabnya adalah karbondioksida sisa dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, batubara, dan lain-lain).Selain itu pengaruh dari CO2 juga dapat mempengaruhi iklim/cuaca pada permukaan bumi.

Pentingnya Penanggulangan Pencemaran Udara.
Pengaruh pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh negara - negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak hanya mempunyai akibat langsung terhadap kesehatan manusia saja, akan tetapi juga dapat merusak lingkungan lainnya, seperti disebutkan di atas
.
          Berdasarkan hasil penelitian di Amerika Serikat pada tahun 1980, kematian yang disebabkan oleh pencemaran udara mencapai angka kurang lebih 51.000 jiwa. Angka kematian tersebut cukup tinggi bila dibandingkan dengan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti penyakit jantung, kanker, AIDS dan lain sebagainya. Menurut para ahli, pada sekitar tahun 2.000-an kematian yang disebabkan oleh pencemaran udara akan mencapai angka 57.000 orang per tahunnya. Selama 20 tahun angka kematian yang disebabkan oleh pencemaran udara naik mendekati 14 % atau mendekati 0,7 % per tahun. Selain itu kerugian materi yang disebabkan oleh pencemaran udara, apabila diukur dengan uang dapat mencapai nilai sekitar 12 - 16 juta US dollar per tahun ; jumlah yang sangat besar dan berarti bila dipergunakan untuk kesejahteraan umat manusia.